RADAR BANJARBARU – Bayi, terutama yang baru lahir, sangat rentan mengalami masalah kulit karena kulitnya masih sangat sensitif. Sebagai orangtua, tentunya merupakan hal yang wajar kita mengalami kepanikan apabila anak kita memiliki masalah pada kulit. Untuk itu, kita perlu memahami apa saja masalah kulit yang umum terjadi pada bayi dan bagaimana cara mengatasinya agar tidak semakin buruk. Simak ulasannya bersama Doodle Exclusive Baby Care berikut ini.
Membedakan kulit bayi dan kulit orang dewasa, dimana lapisan kulit bayi lebih tipis dibandingkan orang dewasa. Salah satu fungsi dari kulit adalah mempertahankan supaya air yang didalam kulit tidak keluar dan tidak menguap. Hal tersebut disampaikan dr. Haken Tennizar Toena, Sp.DV pada perbicangan bersama Doodle Exclusive Baby Care beberapa waktu lalu.
“Didalam kulit itu ada simpanan air. Kalau air itu menguap membuat kulit kelihatan kering. Pada bayi akan lebih mudah kering dan bersisik umumnya dibandingkan pada orang dewasa. Permasalahan kulit bersisik ini macam-macam penyebabnya bisa karena eksim, infeksi jamur, penyakit genetic. Permasalahan kulit bersisik penyebabnya bermacam-macam dan harus diperiksakan,” terangnya.
Lelaki yang berpraktek di Rumah Sakit (RS) Hermina Samarinda menambahkan apabila kulit kering biasa hanya kering dan pada saat diraba agak kasar dan sedikit bersisik, sedangkan kulit kering akibat penyakit lainnya seperti eksim ditandai dengan berwarna kemerahan bisa ruam-ruam, bintil-bintil, kadang bisa basah sedikit ketika digaruk jadi berair berarti eksim.
“Infeksi jamur jarang sekali terjadi pada bayi kecuali higienitas yang kurang bagus. Infeksi jamur hanya di satu dua tempat tidak di banyak tempat. Bentuk fisiknya kemerahan batasnya jelas. Tetapi untuk memastikan perlu diperiksakan. Ciri kulit sehat pada bayi yang jelas kulitnya tidak tampak kering jadi berbeda kulit yang kering dengan kulit yang normal. Kulit yang kering ada bintil-bintilnya kasar, bersisik, ada perbedaan warna dibeberapa bagian. Kalau kulit yang normal ketika diraba teksurnya normal halus, warna kulitnya sama tonenya sama,” ungkapnya.
Dokter spesialis dermatologi dan venereology ini menerangkan ada beberapa produk yang bisa memicu kulit menjadi lebih kering, biasanya produk yang menganduk bahan iritan bisa membuat kulit menjadi lebih kering. Seperti pada bayi sering terjadi penggunaan sabun yang mengandung bahan iritan bisa membuat kulitnya tambah kering. Lingkungan yang kelembapannya rendah juga bisa membuat kulit menjadi kering.
Mandi terlalu sering apakah bisa membuat kulit bayi menjadi bersisik? Lelaki berprofesi sebagai dokter ini mengungkapkan saat bayi mandi diberikan air yang suhunya hangat, karena apabila diberikan suhu agak terlalu panas bukan suhu yang air biasa itu malah bisa membuat minyak dikulit menjadi terbuang dan hilang. Jadi sebaiknya mandi jangan terlalu sering, karena apabila sering mandi apalagi menggunakan sabun mengandung bahan iritan itu malah membuat kulit bayi kering, untuk itu bayi jangan sering-sering mandi.
“Ketika kulit kering yang perlu dilakukan yang pertama lembabkan kulitnya, jangan biarkan kulit kering berlama-lama. Paling penting penggunaan pelembab kadang tidak selalu perlu pakai obat, salep, obat minum pakai pelembab terlebih dahulu sebenarnya sudah cukup untuk mengobati kulit keringnya. Sambil dilihat pencetus kulit keringnya dari mana? Apakah dari penggunaan bahan tadi, mungkin ada penyebab lain yang memang sebaiknya perlu diperiksakan ke dokter bisa dicari tau sama-sama pencetus kulit keringnya dari mana supaya bisa dihindari,”jelas Dokter Haken.
Jika berbicara tentang kandungan yang mengandung iritan yang seperti apa? Dokter yang berdomisili di Pulau Kalimantan ini bercerita jika kandungan yang sering membuat iritasi diantaranya yang pertama Fragrance atau parfum pewangi. Kalau punya wangi-wangian yang terlalu kuat biasanya mengandung fragrance. Selain itu juga ada deterjen yang fungsinya untuk melepaskan kotoran dari permukaan kulit, jadi memang fungsinya untuk membersihkan kulit. Tetapi kalau ada kandungan deterjen biasanya namanya Sodium Lauryl Sulphate (SLS) ini merupakan bahan iritan. Kalau mau mencari sabun pilihlah sabun yang gentle presence biasanya tidak ada kandungan-kandungan yang tidak membuat iritasi.
Disisi lain, untuk melindungi kulit bayi dari kulit kering Dokter dipanggil dengan nama Haken ini menjelaskan jika kulit membutuhkan pelembab. Pelembab disini sebenarnya ada macam-macam pelembab yang fungsinya banyak, ada yang fungsinya menarik air dari lingkungan, ada yang fungsinya menangkap air dari dalam kulit supaya tidak keluar, dan fungsinya untuk menghaluskan kulit.
“Pada dasarnya jenis pelembab bisa digunakan untuk kondisi kulit yang kering dan bersisik. Tetapi dalam kasus-kasus tertentu seperti eksim atau pada bayi paling sering dermatitis atopic atau ruam-ruam kemerahan yang muncul pada area-area tertentu. Pada bayi baru lahir muncul di pipi makin lama muncul merahnya diarea siku, lutut makin besar anak muncul diarea lipatan-lipatan pergelangan tangan, lipatan siku, lipatan belakang lutut. Kalau dermatitis atopic perlu pelembab khusus,”ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, kulit bayi yang hanya dalam kondisi kering saja cukup memberikan pelembab saja cukup. Jika dengan penggunaan pelembab kondisi kulit semakin tidak membaik dan disertai warna kemerahan sebaiknya periksakan kedokter. Penggunaan obat-obatan lebih lanjut harus dengan resep dari dokter untuk menghindari kondisi yang semakin memburuk.
Lingkungan dengan kelembapan rendah terutama pada musim dingin misalnya sering dalam ruangan berAir Conditioner (AC) menyebabkan kulit mudah menjadi kering. Sebaiknya jangan sering-sering berada diruang AC. Tetapi memang ada beberapa kondisi dalam kondisi panas menyebabkan penderita eksim menjadi kambuh membuat kulit kering. Kondisi lingkungan bisa berpengaruh terhadap kulit yang bersisik atau kering sehingga diperlukan penggunaan pelembab sehari-hari untuk mencegah supaya tidak kumat. (rls/abe)