RADAR BANJARBARU – Memastikan agar asupan gizi si Kecil bisa tercukupi bukan pekerjaan mudah bagi sebagian orangtua terutama ibu. Pastinya semua Ibu ingin makanan yang dikonsumsi si kecil setiap hari bisa memenuhi kebutuhan gizinya. Tidak jarang hal ini membuat ibu memberikan suplemen dan vitamin tambahan pada si Kecil selain dari makanan yang ia konsumsi. Namun, perlukah si Kecil diberikan suplemen dan formula? Berikut pembahasannya bersama Doodle Exclusive Baby Care berikut ini.
Sebelum membahas perlukah pemberian Suplemen dan Formula pada Bayi? Terlebih dahulu akan dibahas terkait probiotik, suplemen Dalam perbincangannya bersama Doodle Exclusive Baby Care beberapa waktu lalu dr. Joko Purnomo Heroanto.,Sp,A,CIMI,CBATR menyampaikan bahwa probiotik sendiri merupakan suatu mikro organisme yang pada umumnya terdapat disistem pencernaan setiap anak maupun orang dewasa disetiap individu pasti ada. Probiotik sendiri dibutuhkan dalam jumlah dan dosis yang sesuai. Kemudian pentingnya suplemen untuk kesehatan anak menurut Perkumpulan Dokter Anak Indonesia sudah merekomendasikan untuk dapat memberikan suplemen.
“Pemberian suplemen sendiri seperti vitamin D sesuai dosis dan sesuai umur jika dibawah 1 tahun dibutuhkan 400 IU perhari, dan untuk usia diatas 1 tahun membutuhkan 600 IU hingga 800 IU perharinya. Suplemen Zat besi bisa diberikan pada anak-anak yang lahir cukup bulan dan anaknya bugar dan mendapatkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) pada usia diatas 4 bulan disarankan. Tetapi bayi yang premature atau bayi yang lahir dengan berat badan rendah bisa diberikan lebih awal yakni sejak usia 1 bulan. Sedangkan untuk vitamin A memang direkomendasikan bahkan pemerintah sudah berpartisipasi melakukan pemberian secara gratis di Posyandu pada bulan Februari dan bulan Agustus,” ungkap dokter yang berpraktek di Rumah Sakit (RS) Hermina Samarinda.
Diungkapkan lelaki yang berprofesi sebagai Dokter Spesialis Anak ini, terkait penggunaan susu formula untuk bayi atau anak dilihat lagi fungsinya dengan indikasi karena hal tertentu. Misalnya anak dengan usia dibawah 6 bulan tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) menggunakan susu formula sebagai penggantinya. Tetapi jika bayi diatas 6 bulan sudah Makanan Pendamping Air Susu Ibu(MPasi) memenuhi dengan kebutuhan mpasi terlebih dahulu.
“Saat menggunakan suplemen atau susu formula sebaiknya melakukan konsultasi ke tenaga medis karena pemberian dosis dan jenisnya untuk anak jangan sembarangan. Karena tujuan memberikan suplementasi adalah meningkatkan daya tahan tubuh si kecil, orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk itu perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dan tentunya akan sesuai dosis,”tuturnya.
Pemilihan suplemen ada resiko atau efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan? Dikatakan Dokter Joko, pemberian suplemen jika diberikan dengan jumlah dan dosis yang sesuai sejauh ini aman. Jika ada gejala atau efek lain biasanya ada yang kurang tepat baik didosis ataupun kondisi anak tersebut. Tetapi jika jumlah dan dosis sudah sesuai cukup aman dan banyak efek positif yang baik untuk anak. Segera konsultasikan jika ada yang kurang paham terkait pemberian suplemen dan formula.
“Secara teori tidak patokan khusus terkait pemberian suplemen untuk anak, baik pagi, siang, maupun malam disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak. Idealnya pemberian suplemen tambahan dengan tujuan anak lebih segar dan fit. Pada umumnya diberikan pada pagi dan siang hari yakni saat energi masih full dan beraktifitas meskipun diberikan sore dan malam hari juga diperbolehkan tidak ada dampak samping untuk anak. Untuk pemberian suplemen diperbolehkan setelah minum susu ataupun ASI tidak efek samping,” ujar lelaki yang dipanggil dengan nama Joko ini mengatakan
Disisi lain, lelaki yang berdomisili diSamarinda tersebut juga menuturkan jika setiap anak mendapatkan impact nutrisi yang sesuai baik kebutuhan makro maupun kebutuhan mikro. Vitamin atau suplemen termasuk kebutuhan mikro nutrient. Jika setiap anak mendapatkan kebutuhan yang sesuai baik makro nutrient maupun mikro nutrient otomatis pertumbuhannya maksimal yang bisa dilihat dari berat badannya naik sesuai yang diajurkan.
“Hal ini bisa dilihat dari buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) grafik pertumbuhan jika impact anak sesuai, dosis anak sesuai, kebutuhan sesuai, otomatis berat badan akan naik baik diikuti tinggi badan. Jika kebutuhannya tercapai optimal tinggi badan otomatis akan bertambah. Bertahap sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak,”tandasnya.
Diakhir wawancaranya, dr. Joko Purnomo Heroanto.,Sp,A,CIMI,CBATR berpesan untuk probiotik sudah alami terdapat dalam sistem pencernaan anak bahkan individu. Pemberian probiotik untuk bayi maupun anak baik diberikan apabila dosis dan jumlahnya sesuai. Dengan dosis dan jumlah yang sesuai otomatis akan memberikan efek yang baik untuk sistem pencernaan setiap anak. Untuk suplemen hingga saat ini yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia vitamin D, Zat besi, Vitamin A diberikan sesuai dengan dosis dan kondisi masing-masing anak. Untuk Vitamin D anak usia 0 hingga 12 bulan diberikan dosisnya 400 IU perhari dan anak diatas 1 tahun 600 hingga 800 IU perhari.
“Sedangkan untuk zat besi berbeda-beda anak cukup bulan 2 hingga 3 miligram perkilo perhari berbeda dengan anak yang kurang bulan, sesuai dengan konsultasi dengan tenaga medis. Untuk susu formula boleh diberikan kepada bayi atau anak jika memang dibutuhkan jika tidak ada indikasi khusus. Sebelum memberikan susu formula, sebaiknya lakukan konsultasi kepada Dokter spesialis anak terlebih dahulu,” tutupnya. (adv)